- Perkembangan Motorik Kasar
Tugas
perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari,
berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan menangkap,serta menjaga
keseimbangan. Kegiatan ini diperlukan dalam meningkatkan keterampilan
koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak usia 4 tahun, anak sangat
menyenangi kegiatan fisik yang mengandung bahaya, seperti melompat dari
tempat tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah. Pada
usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk melakukan kegiatan berbahaya
bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan lomba, seperti balapan
sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya yang mengandung bahaya.
2. Perkembangan Gerakan Motorik Halus
Perkembangan
motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada koordinasi gerakan
motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau
memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun
koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang bahkan hampir
sempurna. Walaupun demikian anak usia ini masih mengalami kesulitan
dalam menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan. Hal ini disebabkan
oleh keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga
kadang-kadang meruntuhkan bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6 tahun
koordinasi gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak
telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti
mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara
bersamaan,antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis atau
menggambar.
3. Perkembangan Otak dan Susunan Syaraf Pusat
Perkembangan
otak manusia yang sangat pesat terjadi pada masa prenatal dan beberapa
bulan setelah kelahiran pada masa sebelum kelahiran diperkirakan 250.000
sel-sel otak terbentuk setiap menit melalui proses pembelahan sel yang
disebut mitosis. Setelah lahir sebagian besar sel-sel otak yang
berjumlah 100 milyar terbentuk secara matang perkembangan yang dimulai
dari atas yaitu kepala dan berlanjut secara teratur ke bagian bawah
tubuh. Pada usia 4-5 tahun kepala anak hanyaberukuran seperlima dari
ukuran tubuhnya dan pada usia 6 tahun kepada anak memiliki ukuran
sepertujuh dari ukuran kepalanya. Pada usia 6 tahun anak telah memiliki
proporsi tubuh yang akan mewarnai proporsi tubuhnya di masa dewasa.
Secara normal bertambah tinggi badan selama masa kanak-kanak hanya
sebanyak 2,5 inchi setahun dan berat badan secara normal hanya bertambah
2,5-3,5 kilogram setahun.
Prinsip-prinsip Perkembangan Fisiologis Anak Usia Taman Kanak-kanak
Prinsip
utama perkembangan fisiologis anak usia dini adalah koordinasi gerakan
motorik, baik motorik kasar maupun halus. Pada awal perkembangannya,
gerakan motorik anak tidak terkoordinasi dengan baik. Seiring dengan
kematangan dan pengalaman anak kemampuan motorik tersebut berkembang
dari tidak terkoordinasi dengan baik menjadi terkoordinasi secara baik.
Prinsip utama perkembangan motorik adalah kematangan, urutan, motivasi,
pengalaman dan latihan atau praktek.
Kematangan syaraf
Pada
waktu anak dilahirkan hanya memiliki otak seberat 2,5% dari berat otak
orang dewasaSyaraf-syaraf yang ada di pusat susunan syaraf belum
berkembang dan berfungsi sesuai perkembangannya. Sejalan dengan
perkembangan fisik dan usia anak, syaraf-syaraf yang berfungsi
mengontrol gerakan motorik mengalami prosesneurogical maturation.Pada
anak usia 5 tahun syaraf-syaraf yang berfungsi mengontrol gerakan
motorik sudah mencapai kematangannya dan menstimuasi berbagai kegiata
motorik yang dilakukan anak secara luas. Otot besar yang mengontrol
gerakan motorik kasar seperti berjalan,berlari, melompat dan berlutut,
berkembang lebih cepat apabila dibandingkan dengan otot halus yang
mengontrol kegiatan motorik halus, diantaranya menggunakan jari-jari
tangan untuk menyusun puzzle, memegang gunting atau memegang pensil.
Pada waktu bersamaan persepsi visual motorik anak ikut berkembang dengan
pesat, seperti mengisi gelas dengan air, menggambar, mewarnai dengan
tidak keluar garis. Di usia 5 tahun anak telah memiliki kemampuan
motorik yang bersifat komplek yaitu kemampuan untuk mengkombinasikan
gerakan motorik dengan seimbang, seperti berlari sambil melompat dan
mengendarai sepeda.
Ketika
anak mampu melakkan suatu gerakan motorik, maka akan termotivasi untuk
bergerak kepada motorik yang lebih luas lagi. Aktivitas fisiologis
meningkat dengan tajam. Anak seakan-akan tidak mau berhenti melakukan
aktivitas fisik, baik yang melibatkan motorik kasar maupun motorik
halus. Pada saat mencapai kematangan untuk terlibat secara aktif dalam
aktivitas fisik yang ditandai dengan kesiapan dan motivasi yang tinggi
dan seiring dengan hal tersebut, orang tua dan guru perlu memberikan
berbagai kesempatan dan pengalaman yang dapat meningkatkan keterampilan
motorik anak secara optimal. Peluang-peluang ini tidak saja berbentuk
membiarkan anak melakukan kegiatan fisik akan tetapi peru di dukung
dengan berbagai fasilitas yang berguna bagi pengembangan keterampilan
motorik kasar dan motorik halus.
http://irma-perkembangananak.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar